Pages

Senin, 19 Maret 2012

Cerpen (si jutek dan si loper koran)

Gua ada cerpen lag nih, walaupun ini bukan karya gua sendiri (dasar lu pis kaga ada kreatif nya sama sekali bisa nya cuma co-past doang -__-) hehe XD, langsung disimak aja deh nih cerpenya :))

Si Jutek dan Si Loper Koran
Lukman Hakim

Dia, masih sepeti dulu kebiasaannya. Duduk di teras rumah dengan secangkir teh manis dan kue-kue kering buatannya di atas meja. Menikmati semilir angin sore yang menusuk lembut ke kulitnya.. Asyik sepertinya, tapi kemudian senyum yang hadir sekarang tidak tampak seperti dulu, senyum lepas dari seorang gadis berkerudung ini.
******
Waktu zaman SMA dulu, tiap pagi si loper koran selalu setia mengantarkan koran ke rumah Dia, tak pernah absen seharipun, termasuk ke rumah si Dia. Tujuan si loper hanya satu, disambut dengan senyum manis setiap mengantarkan koran-koran itu. Tapi sepertinya tidak ia dapatkan dari si Dia ini. Setiap diberikan koran harian itu, hanya ketus yang didapatkan.
“Pagi.. Semoga korannya bisa menambah wawasan ya..” kata si loper. Itulah kalimat  rutin yang diucapkannya. Kemudian ia tersenyum.
Beberapa saat si loper masih berdiri di depan Dia. Mungkin masih menunggu Dia membalas kalimatnya tadi.
“Apa lagi? Tipnya belum ya?” kata Dia, ketus.
“Oh bukan. Saya…”
“Oh, yaudah. Makasih ya..” kata Dia. Kemudian berjalan masuk ke dalam rumah.
Tidak pernah sebelumnya si loper mendapat balasan seperti itu. Ia tidak pernah berpikir sesuatu yang aneh untuk mendapatkan balasan dari para pelanggan korannya, ini yang pertama kali. Namun, ia mencoba menerima dengan ikhlas. Toh, ia sudah melakukan yang terbaik. Tak lama, ia pun berlalu ke rumah pelanggan selanjutnya untuk mengantarkan koran selanjutnya.

Dia pun tersenyum, mengingat masa lalunya yang unik. Dia sudah membuat seseorang yang bertugas sangat mulia untuk mengantarkan kertas-kertas ilmu kepada setiap orang menjadi hancur akan sikapnya. Sesekali ia tertawa kecil memandang ke halaman rumahnya, mengingat tingkah aneh si loper koran dan kata-katanya tiap pagi yang kedengarannya sangat norak. Tapi Dia rindu akan senyum manis dengan gigi taring yang agak keluar punya si loper koran itu. Dia kembali menyeruput tehnya tadi, hangat..
*****
Hari-hari yang Dia jalani seperti layaknya anak SMA lainnya. Pergi ke sekolah, belajar, kumpul dengan teman-temannya, pulang, bantu ibunya yang berjualan nasi di depan rumahnya, belajar malam hari, dan yang utama sholat wajibnya, begitu seterusnya. Tetapi, tidak pernah Dia mengeluh. Dengan ikhlas DIa jalani semuanya. Namun, pagi itu berbeda.
Si loper koran seperti biasa mengantarkan korannya tiap pagi, kata-kata penyemangatnya untuk tiap orang, dan senyum khasnya. Yang paling penting, balasan si Dia yang selalu ketus dan si loper selalu menerima dengan ikhlas.
Saat Dia mengambil korannya dan mengantarkan ke meja tamunya, tiba-tiba sebuah amplop putih jatuh dari dalam gulungan koran itu.
“Apaan nih?surat tagihan listrik?kok si loper enggak bilang ya?” Kata Dia pelan, dan meraih surat itu dari atas lantai.


Dia pun kaget saat melihat tulisan dari amplop surat itu. Disana tertulis, “ Untuk kau yang selalu ketus padaku”. Secepat mungkin Dia masuk ke dalam rumah dan bergegas pergi ke sekolah. Dia ingin mengabarkan secepatnya tentang surat itu ke kawan baiknya, Anto.

Sesampainya di sekolah, Dia langsung mencari Anto yang ternyata sudah datang lebih dulu ke sekolah. Kemudian Dia menghampiri Anto dan menunjukkan apa yang didapatnya tadi pagi di rumahnya.
“To, lo liat ini!” seru dia sambil meletakkan amplop itu di atas meja Anto.
“Apa sih? Lo kenapa buru-buru gitu?” tanya Anto dan meraih amplop yang ada.
“Jadi gini. Kan tiap pagi loper koran  nganterin koran ke rumah gue. Tiap pagi dia selalu ngomong yang aneh menurut gue, maksudnya mungkin kata-kata penyemangat buat gue. Tapi gue enggak pernah nanggepin dia.”
“Terus?” tanya Anto sambil meraba-raba amplop itu.
“Tadi pagi dia dateng lagi. Dan setelah dia pergi, amplop ini ada di dalem korannya. Gue pikir apa, eh ternyata..”
Anto melihat sekeliling amplop tersebut, kemudian ia menemukan satu kalimat dengan tulisan seseorang yang mungkin tidak pernah lulus SD, Anto pun agak sulit membacanya. Tak lama, ia pun tertawa kencang.
“Hahahaha.. Ciee dapet penggemar loper koran!” Ejek Anto, sambil membuka amplop itu dan meraih sepucuk surat didalamnya. Anto pun membaca surat itu,
“Kau yang selalu acuh kepadaku. Kau yang selalu hadir bagai mentari yang menerangi bumi ini. Kau yang..”
Dia pun meraih surat itu, “ Lo apa-apaan sih, To? Bukannya bantuin gue malah lancang ngebuka suratnya!”
“Abis lucu sih, engga nyangka gue ternyata ada yang tertarik sama orang jutek kayak lo!Haha” ledek Anto, dan merebut kembali surat yang dipegang Dia.
“Lo apa sih? Gue takut nih. Siapa tau dia penculik kelas kakap yang mau nyulik gadis-gadis dan dijual ke luar negeri!” jelas Dia, dengan wajah yang ketakutan.
“Pikiran lo terlalu jauh. Siapa tau dia emang tulus cinta sama lo. Buktinya isi surat ini yang emang bener-bener tulus dia. Haha”
“Lo kok malah ngeledek si? Siapa tau aja kan? Sekarang banyak kasus penjualan manusia ke luar negeri buat jadi yang enggak bener. Motifnya banyak, siapa tau aja ini salah satunya!” seru Dia, dengan raut wajah yang tambah panik, ditambah kesal karena Anto yang malah mengejeknya.
“Norak lo! Yaudah gini aja. Besok pas dia nganterin koran lagi ke rumah lo, tanyain ke dia maksudnya apa dia ngasih surat ini ke lo!”
“Serius lo? Gue takut ah.”
“Daripada lo mikir yang aneh-aneh, mending lo tanya ke dia..” ucap Anto, sambil melipat-lipat surat tadi menjadi sebuah kapal terbang mainan.
“Yaudah deh, gue coba tanya ke dia besok. Sini suratnya!” seru Dia, dan mengambil surat itu lagi.



Esok paginya, Dia sudah siap di depan rumahnya menunggu kehadiran si loper koran itu. Tapi tidak seperti biasanya, si loper tidak datang. Dia berpikir mungkin si loper kesiangan. Dia tidak mungkin menunggu si loper sampai siang, karena akan terlambat sampai ke sekolah. Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi ke sekolah.
Selama di sekolah, Dia terus melihat surat itu. Perasaannya bercampur, ia takut akan prediksinya yang dikatakan ke Anto tentang motif si loper koran itu, dan ia pun bingung karena tidak seperti biasanya si loper tidak datang pagi tadi. Dia membaca surat yang sudah dilipat-lipat Anto itu, ia pun tersenyum kecil. Dia tersenyum akan isi puisi singkat yang ditulis didalamnya. Puisinya agak norak memang, tetapi Dia merasakan sedikit rasa yang disampaikan si loper ke dalam suratnya itu.
“Ciee, suratnya dipegangin aja. Engga bakal ilang kok! Hehe..” ledek Anto, yang menghampiri Dia di perpustakaan saat itu.
“Apa sih lo? Gue kan emang belom baca. Lucu aja isi suratnya.. Eh, tadi pagi dia enggak dateng, To.” ucap Dia, pelan.
“Siapa? Si loper?Haha dia sakit hati kali sama lo dijutekin mulu!”
“Ssstt, pelan-pelan, To. Ini di perpustakaan.”kata Dia, sambil mengangkat telunjuknya ke depan mulutnya,”Gue bingung aja, tumben dia engga dateng. Biasanya engga pernah absen sehari juga.” Kata Dia, menjelaskan.
“Kenapa ya?”
“Enggak tau deh, To.”
*****
Sudah seminggu si loper koran tidak mengantarkan koran-korannya lagi. Dia pun makin penasaran dengan maksud si loper. Dan mungkin Dia juga sudah luluh dengan puisi yang ditulis didalamnya, dengan pulpen hitam dan tulisan yang hampir tidak bisa dibaca. Dia jatuh cinta dengan si loper..
“Kriiing…Kriiinggg” suara lonceng sepeda kumbang terdengar dari kejauhan., suara yang sama dengan sepeda si loper koran. Dia pun berlari kedepan rumah dan menanti si loper mendekat  dan memberikan koran seperti biasa. Dia pun berharap banyak.
“Mba, ini korannya.” kata si loper koran
Dia meraih koran dari tangan si loper dan memandang mukanya dengan perasaan aneh. Ternyata itu bukan si loper yang biasanya.
“Pak, loper koran yang biasanya kemana?” tanya Dia.
“Yang mana, Mba?”
“Yang itu, Pak. Yang rambutnya agak keriting, badannya setinggi Bapak. Ada tahi lalat di bawah mulutnya” jelas Dia, sambil menunjuk-nunjuk ke bawah mulutnya.
“Oh, yang itu. Sudah lama enggak masuk kerja, Mba. Bapak dengar dia merantau ke Kalimantan.” jelas si Bapak dengan logat Tegalnya yang sangat kental.
“Oh gitu ya, Pak? Makasih deh pak.” ucap Dia, lesu. Dan ia berjalan ke dalam rumahnya dengan penuh keputusasaan.
*****
Raut mukanya pun berubah dari cerah menjadi suram. Tak lama Dia pun menangis sejadinya. Semua karena penyesalannya dulu, saat dia menyia-nyiakan si loper koran itu. Pikirnya, coba saja kalau Dia bersikap baik terhadap si loper itu, mungkin tidak akan Dia alami hidup menyakitkan seperti ini. Sekarang Dia menjadi istri keempat dari seorang juragan tanah di kampungnya. Semua terjadi setahun lalu..
Orang tua Dia tidak mampu membayar hutang-hutangnya ke Sang Juragan. Awalnya Ibu dan Dia tidak mengetahui asal hutang-hutang tersebut. Namun, Sang Juragan menjelaskan bahwa si Bapak meminjam uang darinya untuk membayar hutang judinya di kampung mereka. Ibu dan Dia lantas tidak percaya dengan hal tersebut. Mereka berpikir kalau Bapak tidak pernah melakukan kemaksiatan seperti itu. Tapi, hal itu benar. Si Bapak mengakui hal tersebut.
“kalian mau rumah ini saya sita, atau..” seru Sang Juragan dan menengok ke sekeliling. Akhirnya, pandangannya berhenti ke Dia,” Anak gadis kalian akan kujadikan sebagai istri saya!Haha”
Bapak, Ibu, dan Dia sontak kaget. Dia pun menangis dan berlari keluar. Terlihat si Bapak mengejar anaknya itu.
“Nak, tolong bapak. Kalau rumah ini disita, kita mau tinggal dimana?” seru si Bapak sambil memegang tangan anaknya.
“Jadi bapak rela aku nikah sama dia? Dimana perasaan bapak? Aku masih punya mimpi untuk jadi seorang guru! Sama saja bapak menghancurkan mimpiku!”
“Tapi mau bagaimana lagi? Bapak tidak punya pilihan!”
Perdebatan mereka berlangsung beberapa saat. Akhirnya, Dia pun kalah dan mau dengan terpaksa untuk menikah dengan si Juragan, pernikahan pun terjadi.
*****
Dan tangisnya pun sudah mereda. Raut wajahnya kembali seperti semula, datar. Dia hanya bisa meratapi jalan hidupnya itu. Dia harus menerima walaupun tidak pernah ia mendapatkan bahagia dengan suaminya. Setiap hari hanya bentakan, dan perlakuan kasar dari suaminya. Nampaknya Dia lebih cocok disebut pembantu daripada seorang istri.
Untuk keduakalinya ia menyeruput tehnya. Dan masih ia genggam sepucuk surat, yang ia terima dari si loper koran. Sudah lusuh kertasnya, tapi tidak akan pernah habis rasa yang diberikan si loper di dalam surat itu. Mungkin itu satu-satunya yang bisa jadi penghibur sehari-harinya.
“Ya Allah, Andai aku dapat memutar waktu. Dan aku dapat bertemu kembali dengannya..” ucap Dia, lemah. Dan senyum kecilnya nampak lagi saat ia baca suratnya sekali lagi.



Kau yang selalu acuh kepadaku..
Kau yang selalu hadir bagai mentari yang menerangi bumi ini..
Kau yang manis dibalut kerudung cantik di kepalamu..
Kau yang indah dengan senyum ketusmu tiap pagi..
Tapi,
Aku tidak pernah ragu..
Aku tidak akan pernah menyerah..
Agar kau bisa tersenyum ikhlas kepadaku..

                               Aku, si Loper Koran

Cerpen

ini gua ada sedikit cerpen, sebenernya cerpen ini bukan buatan gua sihhh.. ini buatan kaka gua hehe :D, gua nemu cerpen ini di folder kaka gua.. nih cerpennya langsung simak aja ya :D



Gak Nyangka……..




18 April yang lalu,adalah hari yang spesial buat gue.Karena di hari itu gue merayakan 3 bulanan gue sama cewek gue,Mytha.Dia itu cewek ke 5 gue lowh,he.Yang gue harepin sich di hari itu gue bisa jalan berduaan gitu deh sama dia di bawah langit malam dengan bintang-bintang yang menyilaukan,tapi semua itu pupus karena suatu hal.
Semua itu berawal dari…..

“Yank,seminggu lagi kan kita ngerayain 3 bulanan kita neh,rencananya kita mau kemana nich,Yank?”Tanya Mytha kepada gue sambil bermanja-manja ria di pundak gue.Dia biasa memanggilku”Yank”,dan gue biasa manggil di “Beibh”.Itu salah  satu janji kita saat awal jadian.(Biasa gitu deh,anak jaman sekarang geto….)
“Kemana yah,Beibh?aku juga bingung neh,kalo cuma ketimbang dinner di rumah makan sich biasa.Kita harus bisa nyari sensasi yang beda dari yang lain…”Kataku sambil menyodorkan juiceku padanya.
“Kemana yah,Yank?aku juga bingung neh…aku gak punya ide neh kemana kita bakal jalan…”
Setelah percakapan itu,bel masuk kelas pun berbunyi dan kami berdua masuk ke kelas kami masing-masing.Kebetulan kelas kami berbeda,dia kelas XII-A,gue kelas XII-C.Sebenernya sich gue agak kecewa sekarang ini,karena waktu buat berduaan sama dia berkurang,coz waktu banyak dipake buat belajar kan sebentar lagi mau UN,he.Tapi semua kesedihan itu dapat berkurang,karena zaman sekarang udah gak kuno lagi,ada Handphone yang bisa buat SMSan sama dia.

Di Kelas…..
Kebetulan hari ini Pak Prayitno gak masuk coz istrinya sakit mendadak,dan yang paling bikin gue seneng lagi,dia gak masuk selama sebulan,wah…terbebas deh dari pelajaran yang paling suntuk bagi semua anak yang model-modelnya kayak gue ini,Matematika!!he.
“Eh,Pren.lo bisa kasih masukan gak ke gue??”Tanya gue sama best pren gue dari TK,Rino lah namanya.
“Mangnya apa?soal nyari cewek buat di gebet lagi?jangan tanya yang kayak gituan sama gue lah..”
“Bukan,ini soal perayaan jadian gue sama Mytha.Gue bingung mau jalan kemana,kalo cuma dinner sich biasa aja,gue pengen nyari sensasi yang beda,yang gak bakalan bisa di lupain sama kita berdua.Lo bisa gak kasih masukan??”
“Kemana yah??gue gak bisa mikir neh kalo perut gue kosong,dan yang paling parah lagi…”
“Alah,bilang ja lo minta gue jajanin….gak ah,lo aja belom ngasih gue saran,udah minta upahnya duluan…”
“Yah,lo gitu sich,gue gak bisa mikir neh kalo perut gue kosong!!beneran deh gue janji bakalan ngasih saran ke lo dan pasti bakalan mujarab deh…”
“Ah,dasar lo!!pinter banget ngerayu gue,tapi bener yah kalo dah gue jajanin lo bakal ngasih ide lo ke gue dan…”gue naikkin nada bicara gue,”kalo semua yang lo bilang itu gak berhasil,gue cincang abis-abisan!!!”
“Oke,Bos!yang penting sekarang lo traktir gue dulu,laper nih…”
    Di Kantin….

“Kemana yah kira-kira?ayo cepetan kasih masukan ke gue dunkz…”
“Kemana yah??mmm…o ya..kan di deket taman kota ada rumah makan baru,kakak gue baru kesana sama cowoknya,truz katanya tempatnya PW abizz,ada dentingan pianonya,and candle light gitu deh katanya…gimana ide gue???”
“Mmm,,oke juga tuh ide lo!Tapi apa dia mau?”
“Pasti lah dia bakalan mau,secara tempatnya yahut abis deh,yakin banget gue!kalo misal nanti tempatnya gak enak,lo potong aja kepala gue!!hehe..”Serunya sambil menyodorkan kepalanya ke tangan gue,”Deal,Bos?”
“Deal….”
Setelah pembicaraan itu kami bedua berjabat tangan layaknya dua orang lelaki sejati dengan komitmennya,lebih tepatnya sich perjuangan hidup dan mati.Soalnya tadi dia ngomong bakalan rela kepalanya di potong kalo sampe tempatnya gak cocok sama gue n Mytha.

“Yank….gue udah punya tempat yang cocok neh buat ngerayain 3 bulanan kita…”Seruku pada Mytha saat kami berdua pulang bareng.
“Kemana Yank??”
“Tadi kan gue ngobrol sama Rino,terus dia cerita katanya kakaknya pernah dateng kerumah makan baru di deket taman kota,terus katanya tempatnya asik juga…gimana mau kan,Beibh???”
“Hah…Rumah makan deket taman kota????”Serunya dengan ekspresi kaget yang bener-bener kaget,gak biasa-biasanya dia segitu kagetnya.
“Iya…emangnya kenapa sama tempat itu???”
“Enggak,enggak kenapa-kenapa kok,boleh aja kok ke tempat itu…”Serunya sambil buang muka dari gue,”O,iya yank kita jadian tanggal berapa sich??gue lupa…”
Ada apa sich sama Mytha???kok dia jadi sok-sok linglung gitu sich??gue jadi bingung,gak biasanya dia kayak gini,padahal kan dia yang pengen ngerayain jadian kita berdua,tapi kenapa dia sekarang yang nanya sama gue???
“Hei,Yank!!!kenapa sich kok bengong??entar ayam tetangga gue pada mati lagi,hehe…”Serunya sambil memukul pundakku.
“Enggak,kok!Eh,tadi nanya apa?Oh,Iya kapan kita jadian ya?tanggal 18 Januari!!”
“Oh,iya ya!tanggal 18 April,kok gue bisa lupa yah?gini nih yank kebiasaan cewek lo,suka dodol sendiri!”Serunya sambil memukul kepalanya sendiri.
“Emang…”Gerutu gue sambil sok-sok ngeliat langit.
“Apa lo bilang,Yank??”Serunya sambil ngejitak kepala gue.
“Ah,enggak kok!gue gak bilang apa-apa!!beneran deh…”
Gue langsung lari ninggalin dia,takut kena jitakan dia lagi,jadi serem deh!hehe…tapi dia juga langsung ngejar gue,larinya cepet banget lagi,jadi kekejar deh…he.
“Yank,capek neh!ngaku gak lo bilang apa..”Serunya walaupun nafasnya udah tersedak-sedak.
“Iya,deh gue ngaku!gue bilang”Emang”abisnya lo ngakuin kekurangan lo di depan gue,tau sendiri kan cowok lo ini gimana!hehe..”
Gue lanjutin lari lagi,takut lagi kena jitakan dia,pastinya dia juga ngejar gue,seneng banget deh kalo ada moment-moment kayak gini,gue bisa ketawa bareng,capek bareng,asik deh..


Selesai makan malam,gue langsung masuk kamar tanpa permisi sama ortu gue,emang sich ini udah jadi kebiasaan gue dan ortu gue juga udah ngerti sama kebiasaan gue yang satu ini,jadi mereka maklum deh…
Di kamar gue yang nuansanya rocker abis,banyak poster gitaris rock terkenal di dunia,band-band legendaris yang terkenal di dunia,juga ada gitar listrik di kamar gue.Gue hobby main gitar dengan aliran rock,kadang-kadang gue juga sering di omelin karena volume gitarnya terlalu gede.Tapi,ada satu benda yang girly banget di kamar gue,sebenarnya gak pengen sich dipajang di kamar,itu adalah kalender dinding dengan gambar hati juga malaikat cinta,ini adalah pemberian Mytha,jadi mau gak mau harus ditempel deh.Gue ngasih tanda hati di tanggal 18 Januari,sebagai tanda jadian gue sama Mytha.
Gue coba buat ngerjain tugas sekolah,tapi akhirnya nemplok di atas kasur juga,he.Sepintas terpikir di otak gue tentang sikap Mytha tadi,ada apa ya sama dia?kok dia bisa lupa ya tanggal jadian kita?terus dia sok pilon gitu pas gue tanya kenapa,gak biasanya dia kayak gitu.Ah,,masa bodoh deh emang gue pikirin!!!setelah itu mata gue tiba-tiba tertutup dan gue siap menuju alam mimpi gue….

Beberapa Hari Kemudian…
Setelah selesai sarapan,gue langsung siap-siap berangkat ke sekolah,gue berangkat bareng bokap naik mobil coz arah kantornya searah sama sekolah gue,itung-itung ngirit ongkos juga buat nyiapin jalan gue sama Mytha yang tinggal 6 hari lagi.Hehe
“Bu,aku berangkat dulu yah…”Seruku sambil menghampiri ibuku dan mencium tangannya.Tanpa berbasa-basi lagi gue langsung naik ke mobil.
“Iya,Dik!hati-hati ya..”Seru ibuku.
“Bu,nanti aku pulangnya agak sorean ya,ada acara sama temen-temen!biasa lah bu,anak jaman sekarang…”
Ibu hanya bisa geleng-geleng kepala sama kelakuan gue,hampir setiap hari gue pulang telat cuma buat maen sama temen-temen,abisnya gue males kalo ada di rumah,gak ada yang bisa di ajak main,ada sich kakak gue,Teressa.Tapi tiap hari kerjaanya berduaan mulu sama cowoknya,kemana-mana pasti sama cowoknya.Malang benar nasib gue..hiks.
Selama perjalanan,yang gue pikirin cuma kelakuan Mytha.Ah kenapa jadi kepikiran terus sich?tapi emang juga sich kelakuan dia tiap hari tambah aneh aja.Masa pas gue ngobrol sama dia,yang dia sebut itu bukan nama gue,melainkan nama”Mira”.Sejak kapan gue ganti nama?tiap kali gue tanya kenapa dia manggil gue gitu,pasti yang dia jawab”Ah,kebanyakan nonton sinetron sich yank,jadi keingetnya sama tokoh yang ada di sinetron mulu deh!he..”Itu kan alasan yang gak masuk akal banget,ada apa ya?apa dia selingkuh?gak mungkin!!”Mira”itu kan nama cewek,masa dia selingkuh sama cewek?
Kecurigaan gue sama Mytha tiap hari makin menguat nih,gak tau kenapa kelakuan dia tiap harinya makin jauh sama gue,padahal kan gue cowoknya!yang biasanya dia nempel terus sama gue,sekarang jadi risih dan kayak orang gak kenal gitu sama gue.Kalo gue Tanya kenapa,ada masalah apa dia bilangnya cuma”Gak ada apa-apa kok!”Lama-lama gue kesel juga ngeliat kelakuan dia yang kayak gini.Apa bener ya dia selingkuh?tapi sama siapa?sama “Mira”?emangnya dia seorang…ah bego banget sich gue,punya perasaan yang aneh aja sama dia,kalo sampe dia tau gue mikir kayak gini,pasti dia jadi ilfeel sama gue.Untung dia gak punya kemampuan ngebaca pikiran orang!he..
“Beibh,pas pulang sekolah mau gak anterin gue?”Sapa gue saat ketemu pada jam istirahat pertama.
“Kemana,Yank?”
“Ke toko buku,ada yang mau di beli nih!mau yah??”Seruku memohon padanya.
“Mmm,gimana yah?”Serunya dengan nada bicara yang agak BT gitu,”Oke deh!tapi jangan lama-lama yah!soalnya jam 5 nanti gue ada janji!”
“Sama siapa?”
“Sama keluarga,ada acara ngumpul-ngumpul gitu deh!”Jawabnya ragu.
“Yah,jadi gak bisa lama dong waktu buat berduaannya?”Seruku merayu dia.
“Yank,gue ke kelas dulu ya!”
Tanpa basa-basi lagi di langsung pergi dari hadapan gue.Makin aneh aja deh kelakuannya.Apa bener dia mau ngumpul sama keluarganya?kok tadi pas dia ngomong mau ada acara keluarga ngomongnya ragu-ragu ya?apa dia bohong?Aah,tambah aneh juga nih gue,mikir yang enggak-enggak aja.

Di Toko Buku….
“Beibh,lo lagi sakit ya?kok keliatannya lesu banget?”Sapaku memulai pembicaraan pertama.
“…..”
“Hei,ada orang disini?”Seru gue kesal.
“Oh,ada apa yank?eng..enggak kok gak ada apa-apa!gue sehat-sehat aja kok!”Serunya tanpa memandang gue,”Yank,gue tunggu di luar aja ya?gue males masuk!ok?”
“Emang kenapa?Ya udah deh!tapi gak apa-apa gue tinggal sendiri?”
Dia gak jawab,cuma geleng-geleng aja,kayak orang bisu.
Selama di dalam toko,gue gak henti-hentinya mikirin dia,bingung gue jadinya.Apa yang harus gue lakuin?apa gue jujur ngomong sama dia kalo “Mira”itu siapa?dia pasti gak bakal mau jujur!Ah biarin deh,gue gak mau terlalu mikirin.
“Makasih ya,Mbak!”Sapaku kepada kasir toko buku itu.
Gue langsung keluar dari toko buku itu dan langsung nyari Mytha.Ternyata dia lagi duduk di kursi deket toko buku dan gue langsung nyamperin dia.
“Beibh..udah nih!cari makan yuk!”Sapa gue.
“Oh,udah yank?ayo deh,gue juga udah laper nih!lumutan gue nunggu lo!he..”
Ternyata semua yang gue pikir salah tentang dia,nyatanya dia nggak kenapa-kenapa kok.Semoga aja semua yang gue pikir ke dia salah 100%.
“Yank,mau makan apa nih?banyak pilihannya!”Seru gue mengambil buku menu yang ada di meja makan.
“Apa aja deh,gue ikut aja sama lo!”Serunya sambil mengambil handphone dari dalam tas dan mengeceknya apa ada telepon atau SMS yang masuk,”Yank,gue ke tempat cuci tangan dulu ya?”
Tanpa basa-basi lagi dia pergi ke tempat cuci tangan.Dan gak lama kemudian,Hp Mytha berbunyi,gue gak nyangka ternyata telepon dari “MIRA”.Semua kegelisahan gue balik lagi.Siapa sih nih orang?kayaknya gue gak pernah denger nama”MIRA”di keluarganya.Apa bener dia itu…
Tak lama kemudian Mytha datang setelah selesai selesai cuci tangan…
“Yank,tadi ada miscall!”Seruku.
“Dari siapa?”
“Mira..”
“Hah,Mira?kok gak diangkat sich yank?”Serunya dan langsung mengambil Hpnya panik.
“Ya mana gue tau?emang siapa sich tuh orang?”Seruku agak kesal,”Emang dia pacar lo ya?”Uppz,gue keceplosan,bego banget gue.
“Lho,kok nuduh yang enggak-enggak sich?dasar cowok gak punya perasaan!”
Tanpa basa-basi lagi dia ngambil tas dan langsung pergi.Gue males ngehalangin di buat jangan pergi.Bener-bener males gue sekarang gue liat di yang sekarang.

Setelah makan malam,gue langsung masuk kamar dan tanpa pamit pula.Hati gue kayaknya udah agak reda nih.Gue pengen cepet-cepet nelpon dia dan bilang maaf sama dia karena gue udah nuduh yang aneh sama dia.
“Halo,Mytha ya?”
“Emm,iya ini Mytha!ada apa,Yank?”
Kok ribut banget ya disana?lagi perang kali ya dia?bukan…ini kayak suara lagi di dalam diskotik!
“Halo,ada apa yank?”Serunya dengan suara yang terputus-putus,”Yank,ntar gue telepon lagi yah!”
Belom sempet gue ngucapin maaf ke dia,dia langsung nutup teleponnya gitu aja.Hhh,ada apa sich sama tuh orang?Uaaaahh,mata gue udah berat banget nih,tadinya pengen nonton bola dulu.Tapi kayaknya gak bisa deh….Lagipula kan besok tanggalnya gue jalan sama Mytha.Besok aja deh ngucapin maafnya,sekalian gue ngasih hadiah spesial buat dia,pasti dia bakal seneng deh.

Keesokan harinya….
Dari pagi gue udah nyiapin semuanya buat jalan sama Mytha ntar sore,dari mulai baju yang gue pake,apa yang musti gue obrolin sama dia,dan yang paling penting hadiah spesial yang udah gue siapin dari seminggu yang lalu.Enggak sabar gue nunggu waktu sore nanti.Emang yang namanya udah terlanjur cinta gak bisa di bendung lagi.Hehe..
Kemarin dia bilang gak usah gue jemput,tapi gue pengen dateng kesana,gak tega ngeliat dia jalan sendiri!he..
Gak lama kemudian akhirnya gue nyampe di depan rumah Mytha,ragu juga sich pengen masuk ke rumahnya.Tapi gue kan lelaki sejati,masa cuma pengen jemput aja segitu takutnya??Aduh,gue pengen buang air lagi,ya udah deh numpang di rumah Mytha aja.
            “Lho,kok pintu rumahnya kebuka ya?”Gerutu gue sambil mendekat ke rumah Mytha.
            “Selamat so…”
            Ternyata semua yang gue pikir selama ini bener!Gak nyangka kalo dia seorang”Lesbian”.Dasar cewek gak punya malu,masa di ruang tamu pengen ciuman!Dan yang gue gak nyangka lagi,ternyata”Mira”itu adalah sobat karib kakak gue dari TK,dia sering ke rumah dan curhat banyak sama kakak gue.
            “Dasar,ternyata alasan lo gue gak boleh jemput kesini karena lo berdua pengen mesra-mesraan dulu sama si Mira ini,gue udah percaya banget sama lo,Myth!Tapi lo malah ngerusak kepercayaan gue sama lo!”Gue langsung banting hadiah spesial yang tadinya gue pengen kasih ke dia,dan gue langsung pergi dari situ,rasanya haram ngeliat orang kayak mereka berdua.
            “Yank,itu semua gak seperti yang lo bayangin!”Seru Mytha sambil mengejar gue,”Emang bener dia itu pacar gue!lo tau kenapa gue ngelakuin ini semua?karena gue pengen dapet perhatian lebih dari dia!dan lo gak bisa ngasih itu semua,malah Mira yang bisa ngasih itu semua ke gue!dia yang bisa bikin seneng gue kalo gue lagi sedih.Lo apa?cuma temen-temen lo yang di pentingin!gak ada waktu buat gue!”
            Dia menangis di depan gue,gak peduli deh dia mau nangis atau enggak!Tapi apa bener semua yang dia bilang?perasaan gue udah coba buat ngertiin dia banget deh,tapi kenapa dia nganggep kayak gitu?Jangan sampe deh gue dapet cewek kayak dia lagi.
            “Tapi gue gak bisa nerima cewek yang seorang lesbian kayak lo!mulai sekarang kita berdua putus!”Seru gue sambil tancap gas dan sepintas,”Mira”keluar dari rumah Mytha dan langsung memeluk Mytha.Iihh,jijik gue ngeliat mereka berdua.Satu hal lagi yang penting,gue harus laporin ke kakak gue kalo sobat karibnya itu ternyata seorang”Lesbian”.Jangan sampe dia punya temen kayak gitu.
            Tanpa pandang bulu lagi,gue langsung tancap gas sekencang mungkin tanpa ngeliat ada mobil atau nggak.Nyesel gue sama diri gue sendiri,kenapa gue bisa di begoin sama cewek kayak Mytha?Pinter banget dia nyembunyiin hal ini.Sekarang tujuan gue adalah taman kota dimana gue bisa nenangin diri gue buat ngelupain hal bego kayak gini.
            Di Taman….
            Gue iri ngeliat pasangan-pasangan yang ada di taman,mereka bisa ngebuat hubungan mereka tetap lancar.Tapi apa mereka gak takut di bohongin kayak gue?Gue janji sama diri gue sendiri gue bakalan nyari cewek lebih hati-hati lagi,jangan sampe di boongin kayak gini lagi,gue bakalan inget itu….
           
            Cuma selang waktu beberapa minggu aja gue bisa dapetin cewek lagi,sekarang namanya”Dyna”.Kayaknya sich bakalan bisa jadi cewek gue dalam waktu yang lama,coz gue tau dia lebih baik dari Mytha dan gak bakalan macem-macem.Apa bener bakalan bisa kayak gitu?Cuma gue yang tau….Yang paling penting,hadapin dulu cewek yang sekarang,kalo putus tinggal nyari cewek lain lagi,karena cewek kan banyak di dunia ini!He..........


Entri Populer